Peternakan Ikan Lele,Kambing/Domba dan Sapi
0821-1099-2515

Mengenal jenis lele yang mudah di budidaya

Pada postingan pertama di blog ini, kita akan membahas jenis lele yang mudah untuk di budidaya bagi pemula sekalipun. banyak jenis lele yang beredaran di pasaran indonesia. tapi kita akan membahas jenis lele yang mudah di budidayakan saja. untuk jenis lelenya terdapat 5 jenis ikan lele yang familiar kita dengar di pasaran, yaitu sebagai berikut:

1. Lele Mutiara (Mutu Tinggi Tiada Tara)









Lele mutiara dibentuk dari gabungan persilangan strain ikan lele Mesir, Paiton, Sangkuriang dan Dumbo yang diseleksi selama 3 generasi pada karakter pertumbuhan. Ikan lele mutiara ini dilepaskan ke masyarakat berdasarkanSurat Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan No. 77/KEPMEN-KP/2015 (BPPI 2018)


Keunggulan :Laju pertumbuhan tinggi: 10-40% lebih tinggi daripada benih-benih lain
Lama pemeliharaan singkat: lama pembesaran benih tebar berukuran 5-7 cm atau 7-9 cm dengan padat tebar 100 ekor/m2 berkisar 40-50 hari, sedangkan pada padat tebar 200-300 ekor/m2 berkisar 60-80 hari.
Keseragaman ukuran relatif tinggi: tahap produksi benih diperoleh 80-90% benih siap jual dan pemanenan pertama pada tahap pembesaran tanpa sortir diperoleh ikan lele ukuran konsumsi sebanyak 70-80%.
Rasio konversi pakan (FCR = Feed Conversion Ratio) relatif rendah: 0,6-0,8 pada pendederan dan 0,8-1,0 pada pembesaran.
Daya tahan terhadap penyakit relatif tinggi: sintasan (SR = Survival Rate) pendederan benih berkisar 60-70% pada infeksi bakteri Aeromonas hydrophila (tanpa antibiotik).
Toleransi lingkungan relatif tinggi: suhu 15-35 oC, pH 5-10, amoniak <3 mg/L, nitrit < 0,3 mg/L, salinitas 0-10 ‰.
Produktivitas relatif tinggi: produktivitas pada tahap pembesaran 20-70% lebih tinggi daripada benih-benih strain lain.





2. Lele Masamo ( Matahari Sakti Mojokerto)











Lele Masamo diproduksi dan diperkenalkan pertama kali oleh pabrik pakan ikan PT. Matahari Sakti di Mojokerto, Jawa Timur. Lele Masamo merupakan hasil pengumpulan sifat berbagai plasna nutfah lele dari berbagai negara. Di antaranya adalah lele Dumbo dan Clarias macrochephalus (bighead catfish) yang merupakan lele Afrika yang dikembangkan di Thailand



Lele Masamo memiliki ciri-ciri ukuran tubuh lebih lonjong, menyerupai sepatu pantofel model lama. Sirip (patil) lebih panjang, badan lebih panjang dan bewarna kehitaman. Ciri khas lainnya, ketika Lele Masamo stress akan muncul warna keputihan atau keabu-abuan. Ciri lainnya, lele Masamo memiliki tonjolan di tengkuk kepala serta bentuk kepala yang lebih runcing.3. Lele Phyton

3. Lele Python









Lele Phyton dikenal juga dengan nama ikan Lele Paiton. Varietas ikan lele ini merupakan hasil perkawinan antara induk betina lele dari Thailand F2 dengan induk jantan lele dumbo F6. Ikan ini pertama kali dikembangkan pada tahun 2004 oleh para sekelompok pembudidaya ikan lele yang ada di Kabupaten Pandeglang, Banten. Awalnya pengembangan ini hanya dilakukan percobaan semata dan bukan melalui proses riset di laboratorium namun secara tidak sengaja muncullah jenis baru yaitu lele phyton yang ukurannnya lumayan besar serta cocok untuk konsumsi.

Lele Phyton mempunyai ciri warna dan bentuk kepala yang hampir menyerupai bentuk kepala ular phyton. Boleh jadi karena inilah pembudidaya ikan lantas memanggil lele varietas ini dengan nama lele Phyton. Ciri-ciri lainnya, lele Phyton memiliki ukuran mulut relatif kecil dan kepala pipih memanjang dengan warna yang cerah.

Beberapa keunggulan lele Phyton atau Paiton ini di antaranya mudah beradaptasi dan juga memiliki daya tahan tubuh yang lebih baik, dapat dibudidayakan di segala cuaca, iklim, maupun suhu baik itu dingin atau panas. Selain itu, tingkat kelangsungan hidup (survival rate) lebih dari 90%. FCR 1, derajat penetasan telur mencapai 90 persen. Selain itu, waktu pemeliharaan yang sangat singkat yaitu mulai dari telur sampai benih siap jual (7-8 cm) hanya membutuhkan waktu 1,5 bulan. Begitupun pembesaran, benih ukuran 7-8 cm hanya membutuhkan waktu 2 bulan (55-60 hari) dengan ukuran panen 125-150 gr/ekor

4. Lele Sangkuriang






kan lele sangkuriang banyak dibudidayakan di Indonesia. Hal ini dikarenakan, lele sangkuriang memiliki keunggulan dibandingkan lele jenis lainnya.

Berikut ini 5 keunggulan budidaya lele sangkuriang.
1. Panen Lebih Cepat
Benih Ikan lele sangkuriang dapat tumbuh dari ukuran 2-3cm ke ukuran 5-6 cm hanya dalam waktu 20-25 hari. Begitu juga pembesarannya, dari benih ukuran 5-6 cm hingga bisa dapat dipanen, ikan lele sangkuriang hanya memerlukan waktu 50-60 hari saja.
Ikan lele ini juga dapat tumbuh lebih cepat pada suhu lingkungan yang cukup hangat. Disarankan suhu minimum untuk budidaya ikan lele sangkuriang yaitu 25°C.
2. Jumlah Telur Banyak
Ikan lele sangkuriang memiliki jumlah telur ikan yang lebih banyak dibandingkan ikan lele jenis lainnya. Jika Bapak/Ibu melakukan pemijahan ikan lele sangkuriang, satu ekornya dapat menghasilkan 40.000-60.000 butir telur.
3. Tahan Penyakit
Ikan lele sangkuriang merupakan hasil pengembangan genetika dari ikan lele. Maka tak heran, ikan lele ini tahan terhadap penyakit dan memiliki kekebalan tubuh yang baik.
4. Rasa yang Nikmat
Ikan lele sangkuriang merupakan salah satu jenis ikan lele kegemaran masyarakat di Indonesia. Pasalnya, ikan lele sangkuriang memiliki cita rasa daging yang gurih dan daging yang lebih padat, serta minim lemak.

5. Mudah Dibudidayakan
Lele sangkuriang merupakan jenis lele air tawar yang mudah untuk dibudidayakan. Ikan lele sangkuriang memiliki kemampuan adaptasi yang tinggi pada kolam dengan suhu yang panas dan kadar oksigen yang rendah. Selain itu, lele sangkuriang juga tidak cerewet memilih pakan.


5. Lele Lokal


<div data-original-attrs="{"style":""}">



Lele lokal memiliki ukuran tubuh lebih kecil dari lele dumbo, warna lebih hitam kehijauan, dan memiliki patil yang beracun di kedua pangkal sirip dadanya. Apabila menyengat, patil yang mengandung racun tersebut bisa membunuh hewan serta menyebabkan demam dan bengkak pada manusia. Selain itu, patil lele lokal juga bisa digunakan untuk berjalan di darat, sehingga lele lokal dikenal dengan nama Walking Catfish.

Di Indonesia, ada 3 jenis lele lokal, yaitu lele hitam, lele putih, dan lele merah. Di antara ketiganya, hanya lele hitam yang layak untuk dikonsumsi, sedangkan lele putih dan merah dibudidayakan sebagai ikan hias.

Penyebaran lele lokal dimulai di wilayah Asia Selatan sampai ke Indonesia bagian Barat. Lele yang hidup di sungai dan rawa-rawa ini sudah mulai ditinggalkan masyarakat sejak lele dumbo masuk ke Indonesia. Penyebabnya adalah lele dumbo memiliki pertumbuhan lebih cepat, dan ukuran rata-rata yang lebih besar.




Itu adalah jenis-jenis ikan lele yang mudah untuk di budidayakan bagi seorang pemula. Semoga postingan ini bermanfaat bagi kalian yang sedang bingung mencari jenis ikan lele yang mudah di budidayakan